My Dreaming

Ditengah maraknya pemberitaan korupsi, markus di lembaga-lembaga keuangan, hukum dan peradilan di negara ini, membuatku memimpikan sebuah cita-cita yaitu ingin sekali bekerja di lembaga-lembaga yang rentan dengan tindak kecurangan. Misalnya bekerja di bagian keuangan barangkali dan memiliki kuasa dan wewenang untuk bisa berbuat curang. Dasarnya sebagai manusia aku ingin hidup mapan dan berkecukupan dan lain sebagainya seperti halnya impian banyak orang hingga mereka beramai-ramai ingin bekerja disana. Tetapi keinginan itu bukan timbul karena faktor materi saja tetapi terutama adalah karena aku ingin mengujii seberapa besar "imanku" untuk bisa meredam sifat serakahku sebagai seorang manusia yang tidak pernah puas untuk semua hal yang telah dimilikinya. Sedikit klise mungkin tapi itu adalah mimpi yang membuatku penasaran setidaknya ketika aku menulis ini. Menguji iman ketika kesempatan untuk mengisi pundi-pundi uang ada didepan mata. Mencoba mendengar hati nurani yang mungkin telah lama diabaikan. Mungkin banyak orang yang mengatakan ini cita-cita yang aneh dan tidak rasional. Tetapi ini adalah mimpiku walaupun terlihat "gila" tapi aku menginginkannya.

Impian kedua adalah bisa punya anjing yang setia seperti "hachiko". Tetapi kendalanya mana bisa aku merawat anjing di tempat kos-kosan dengan status sebagai mahasiswa. Karena memelihara seekor anjing pasti membutuhkan biaya dan ruangan yang besar pula. Tidak mungkin aku satu tempat tidur dengannya dan memberikannya nasi sisa. Kalau hal itu kulakukan itu sama saja dengan menelantarkannya.

Impian ketiga adalah pengen pulang kampung tahun ini. Hampir tiga tahun aku tidak menginjakkan kaki di tanah kelahiranku kangen banget deh. Tetapi yang paling aku rindukan adalah kedua oarngtuaku ayah, ibu dan adikku. Ketika liburan semesteran aku selalu 'ditanya pulang gak liburan ini?'. dan aku selalu menjawab sarjana dulu baru pulang dan rupanya hal itu diamini oleh jiwaku. Buktinya sampai saat ini aku belum pernah pulang semenjak aku kuliah. Ada-ada saja yang kendalanya ketika hasrat untuk pulang itu datang. Sepertinya semester ini aku belum bisa pulang karena aku harus menyelesaikan PI ku, mengikuti kursus dan workshop sebagai syarat lulus sarjana, mengurus beasiswa, mungkin ada lowongan buat magang di salah satu perusahaan yang kudambakan sejak kecil, membaca buku tentang menggali kemampuan berkomunikasi bukan sekedar pintar ngomong tapi membaca karakter atau apalah itu. Sehingga pilihan yang tepat untuk pulang adalah bulan desember saat perayaan natal yang nuansanya semakin terkikis olehku. Jika aku tidak pulang kapan lagi aku bisa pulang karena semester 8 aku sibuk untuk skripsiku dan wisuda. Aku akan semakin sibuk mencari pekerjaan. Kalau aku sudah bekerja mungkin tidak punya libur lagi seperti wakti kuliah.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar apa saja ttg blogku.
Please jangan anonim**