Sertifikasi Keahlian Di Bidang IT

Meningkatnya implementasi TI mulai dari operasional bisnis biasa sampai ke jaringan perusahaan yang lebih kompleks menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang TI, tetapi juga nonTI. Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru di bidang TI juga bermunculan. 
 Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Sebagai contoh, ada standar dari Australian National Training Authority. Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar industri seperti sertifikat dari Microsoft atau Cisco merupakan standar sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh perusahaan, bukan badan sertifikasi pemerintah. Memang pada intinya industrilah yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.
Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :
  • Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
  • Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
  • Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut :
  • Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
  • Perencanaan karir
  • Profesional development
  • Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Jenis sertifikasi
Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat
  • Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang memberiakn gelar, Sarjana, Master dll
  • Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu unutk profesi tertentu.
Sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :
  • Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
  • Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
  • Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
A. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman
Dibagian ini akan  dibahas dua sertifikasi TI dalam hal penguasaan kemampuan yang terkait dengan bahasa pemrograman. Yang dipilih adalah sertikasi untuk bahasa pemrograman Java dan sertifikasi untuk bahasa pemrograman yang menggunakan platform Microsoft .Net.

B. Sertifikasi untuk Database
Setelah membahas sertifikasi untuk bahasa pemrograman, pada bagian ini akan dibahas macam sertifikasi untuk keterampilan dalam teknologi database yang banyak digunakan. Kami memilih sertifikasi untuk Oracle dan Microsoft SQl Server.

C. Sertifikasi untuk Office
Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft Office dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Fokus dari sertifikasi Office Specialist adalah mengevaluasi pemahaman menyeluruh terhadap program-program Microsoft Office dan Microsoft Project, kemampuan untuk menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan untuk mengintegrasikan program-program Office dengan software lain.

D. Sertifikasi di Bidang Jaringan
Sertifikasi yang paling populer di bidang jaringan adalah sertifikasi Cisco. Memang bukan rahasia bahwa Cisco merupakan pemegang pangsa pasar terbesar di bidang jaringan sampai saat ini. Selain sertifikasi Cisco, sertifikasi di bidang jaringan yang juga cukup populer adalah sertifikasi yang diberikan oleh CompTIA, Novell, dan Solaris.
Lembaga Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Nasional :
1. LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Teknisi Akuntansi
2. LSP Parwisata
3. LSP Administratif Professional dan sekretaris Indo
4. LSP Aviasi
5. LSP Perbankan
6. LSP Geomatika
7. LSP Garmen
8. LSP Instruktur Kursus Indonesia
9. LSP Badan Sertifikasi Manajemen Resiko (BSMR)
10.LSP Bandung
11.LSP Kereta Api
12.LSP Minyak Dan gas
13.LSP Sekuriti

Lembaga Sertifikasi Internasional :
VUE Authorized Test Center
Penyelenggara ujian sertifikasi internasional dari berbagai vendor IT terkemuka seperti Cisco, CompTIA, Novel, Sun, dsb. Tidak semua lembaga training IT memiliki lisensi untuk mengadakan ujian sertifikasi internasional, bahkan banyak lembaga training IT yang bekerjasama dengan VUE Authorized Test Center melaksanakan ujian sertifikasi internasional bagi peserta training yang mengikuti training mereka.

Referensi: http://irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11619/SERTIFIKASI_KEAHLIAN_DI_BIDANG_IT.doc

Selengkapnya...

Kriteria Manager Proyek Yang Baik

Manajemen Proyek

Manajemen Proyek dalam kemajuan dan Perkembangannya di dunia perindustrian telah membawa kita untuk mengupayakan perubahan dibeberapa segi dan juga pada system manajemen yang mana kita dituntut untuk memiliki ketepatan, kinerja yang baik, kecermatan, ekonomis, keamanan, ketelitian serta kecepatan yang besar dalam mengatur tujuan suatu proyek. Manajemen secara definisi merupakan kegiatan baik penanaman modal besar atau kecil dalam bentuk skala proyek, membutuhkan bentuk sistim yang telah terbukti dan meng-aplikasi-kan pengetahuan yang benar pada bidangnya serta sumber daya yang berkualitas.


Manager proyek sebagai kepala tim proyek
 
Harus mampu mengelola berbagai macam kegiatan. Sejumlah besar tenaga kerja dan tenaga ahli terutama dalam aspek perencanaan. Pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan seperti jadwal, biaya dan mutu. Pada tahap pembangunan ia harus mampu mengintegrasikan dan mengsinkronkan kegiatan menjadi suatu kegiatan yang terpadu dalam rangka mencapai sasaran:

Kriteria Manager proyek
  1. Mempunyai orientasi yang kuat pada pencapain tujuan, seperti Kaya akan inisiatif, Luwes dalam pendekatan tanpa mengorbakan sasaran pokoknya, Bertanggung jawab, Kritis
  2. Bergairah terhadap tantangan, yaitu ia harus memiliki sikap yang selalu bersedia dan siap menghadapi  tantangan juga harus dapat meyakinkan kepada bawahan bahwa persoalan-persoalan trsebut adalah wajar dan merupakan tantangan yang harus dihadapi. Dia juga harus mengantisipasi persoalan dengan tidak jemu-jemunya mengkaji dan menganalisis masalah tersebut dan mempersiapkan alternatif-alternatif pemecahannya.
  3. Menguasai aspek hubungan antara manusia karena adanya hubungan vertical dan horizontal.
  4. Generalisasi dan spesifikasi, yaitu menguasai keseluruhan kegiatan agar tercipta sinkronisasi kegiatan di bidang-bidang fungsional menjadi suatu kegiatan yang terpadu.
  5. Kekuasaan berasal dari keahlian (expert power) dan referent power.
  • Expert power : kemampuan untuk mengajak anggotanya untuk melakukan sesuatu demi terselenggaranya proyek. Karena dianggap memiliki pengetahuan.
  • Referent power : kemampuan untuk membuat para peserta proyek tanggap trhadap keinginan-keinginannya.
Referensi :

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_proyek/bab3_perencanaan_pelaksanaan_dan_pengawasan_proyek.pdf
http://www.gbaconsultant.co.id/manajemen-proyek



    Selengkapnya...